Sepahit Rinduku

 

Cinta adalah fitrah, anugerah, suatu nikmat yang teristimewa. Karena cinta adalah kehidupan sepertia air yang tersembunyi didalam tanah tandus yang tanpanya seperti mati dan gersang. Namun saat rasa itu ada terkadang kita bingung cara menyikapinya, kadang bingung dan bersikap mengacuhkannya, karena rasa itu bisa membuatmu menderita dan tersakiti sendiri. Akhirnya jemariku bergoyang menulis sesuatu yang lama ku tunggu, ya menulis bertema cinta.
Senja ini kurangkai banyak hal yang kudapati hari ini. Aku tidak ingin memaksakan alur cerita dari perempuan bodoh. Aku hanya ingin menikmati tanpa keresahan, hidup dicinta yang terpendam. Aku tidak akan pernah sanggup mengungkapkannya, hanya sanggup bercerita disini, dan aku pantas kau anggap pengecut.
Cerita ini kian hari semakin membebani pikiran. Aku masih menyimpan senyumnya, bayangan-bayangannya berlari dipikiran. Aku tidak pernah sekalipun menyimpan namanya didasar hati, rasa yang seharusnya tak ku biarkan tumbuh subur kepada laki-laki yang mulai aku simpan dirinduku.
Aku mencintainya dalam hening, walau mencintainya dengan cara hening tidaklah mudah, aku harus belajar diam, takkan ku utarakan cerita cintaku pada siapapun kecuali kepada MU Rabb yang memberi rasa cinta dan tulisan amburadulku hari ini. Karena aku takut jika memberi tahumu, Tuhan akan mengurangi rasa cintaku padamu. Aku memang bodoh.
Aku mencintaim dalam diam
Dari jauh mulai enggan menatap wajahmu terlalu kuat untuk memandang kedua mata yang entah akan jadi milik siapa. Aku hanya ingin mencintaimu dengan kesederhanaan dan keikhlasan. Kau tahu? Aku berusaha melawan ujian kehadiranmu, berperang melawan diriku sendiri yang lemah mencintai laki-laki sepertimu.
****
Sejak aku bertemu laki-laki bermata sayu disenja yang kusapa tanpa menjawab, aku duduk termenung, ada yang memberontak daridalam  dada. Aku tak akan sembunyi dari kenyataan sebelum benar-benar kehilanganmu, menghilang tertelan malam dengan bayang hitammu.
Aku memang berharap takdir tengah bicara padaku untuk pertanyaan hari ini. bersenandung nyanyian cinta dan tersenyum entah untuk siapa. Tapi,, aku harus segera mungkin mengakhirinya. aku tak akan patas untuk laki-laki ini, dia teramat bait untuk diriku.
Kau tahu? aku lelah dihantui perasaan kereesahan, aku ingin segera bebas, tak terikat oleh rasa yang harus kuperjuangkan. Aku harus diam, mencintaimu adalh hal terburukku, diam dengan perlahan melupakanmu, aku tidak ingin mempertahankan ini, lelah jika menaggapi rasaku untukmu, Aku hanyalah tak seberuntungmereka untuk bahagia.
Aku memang perempuan yang tak beruntung. Tak ada yang dapat kubanggakan selain rindu yang membakar seluruh jiwa ragaku semakin lama semakin mencaciku. Sementara kau punya bius untuk mematikanku sekejap. Ulurkanlah tanganmu, alirkan cintamu untukku, hanya dalam bayang hari ini, karena semua seakan sama pedulinya denganmu. Aku hanya perempuan plinplan yang menganggap dirimu berlebihan.
Aku harus mengakhiri sekarang, tapi aku takkan sanggup, aku sering kau buat kecewa dan kau yang menjadi kabar burung bertebrangan. Kadang selalu nampak kadang menghilang tanpa jejak, Aku harus menghentikan sekarang sebelum rinduku berubah rasa semula manis menjadi pahit yang melukai lidah.
Satu hal yang kutunggu,,,
"Aku berharap, ketika Tuhan menjawab do'aku itu sampai kepadamu segera. Meskipun mungkin diawali cerita yang buruk."