Bolehkah Aku Berharap
Ahh Kamu lagi
Terkadang aku memang enggan menyapamu lagi. Aku
mulai lelah berharap padamu lagi. Perasaanku memang sedikit berbeda dari
biasanya. Perasaan yang menunggu mu setengah tahun ini. Sajak iringan album
photo mu masih rapat dalam folder tersembunyi, berharap tiada satu pun
melihatnya dan berkata bahwa aku berharap pada laki-laki yang belum tentu benar
untuk ku harapkan. Aku memang diam-diam mencarimu, walau aku tahu ada sosok
yang lebih dari aku yang waktu itu juga mencarimu. Aku hanya tidak ingin
perasaanku terlalu berharap pada mu lagi.
Entahlah, aku ingin menghentikannya, tapi naluri ini
selalu berkata rindu padamu. Ragaku hanya meratapi kerinduan jiwaku. Raga
berkata STOP!, tapi jiwa ini berkata “Aku Rindu dia lagi” aku teramat lelah
melayani jiwaku, Ahh,, sebenarnya aku bosan dengan cerita ini, tokoh aku yang
berharap lebih pada laki-laki yang hanya diam dengan kemisteriusan wajahnya.
Mungkin ini karma dari Tuhan, ketika aku sempat menyia-yiakan seseorang
laki-laki, disitu lah hukum timbal balik menimpa ku.
Aku resah bila beberapa hari tak kau kabari, aku
memang bukan siapa-siapa mu, tapi lihatlah aku tetap berdiri di tempat yang
sama dengan mu waktu itu, walau kau telah menghapus jejakmu dengan kebisuan,
aku tetap bisa menapakinya dengan naluriku. Tuhan, dia teramat manis jika
bersama orang lain, biarlah aku egois untuk memilikinya dengan alur yang sama
degannya, beri kami perbedaan untuk menarik sesuatu untuk melengkapi dari yang
kita punya.
Asaku mulai menghitam ketika kau diam. Asa ku
tersenyum lagi ketika kau memberi harapan padaku untuk mencintaimu. Aku ingin
bertatap mata dengan mu lagi, dan menanyakan apa maksudmu selama ini, kau
membius batin ini untuk selalu mengikutimu. Aku ingin kau tak melupakanku, aku
ingin selalu hidup di ingatanmu, aku juga penuh kata bodoh untuk melanjutkan
cerita khayalan ini.
Semoga kau sama denganku, Kau sama tentang rasa
cinta, kau sama rasa tentang kerinduan. Aku mungkin goyah jika tanpa mu . Aku
perempuan yang masih mengharapkanmu. Detik yang takkan terulang ketika pertama
kali melihatmu, Aku selalu penasaran tentang perkembangan rasaku, tapi aku juga
ingin menanyakan “Apa kabar rasamu?” Semoga kau tetap baik-baik saja
merindukanku. Aku bosan menghayal. Ayo lah kenyataan kau rasa dan kerinduan
ini. Kau harus bicara, harus bicara, harus bicara! untuk kepastianku agar aku
tak lagi tergantung pada mu lagi.
jangan cuman dilihatin doang dong.
comment yukz :-)