Assalamu’alaikum,,,
Semoga Allah selalu memberkahi
setiap kehidupanmu seperti nama yang kini melekat dinadimu. Apa kabar? Bagiku
sekedar menyapa kabarmu ditulisanku ini cukup mengubur keinginan untuk tidak
lagi berharap. Sayangnya ketika malam ini aku menyedu kopi hitam kesukaanku,
menghirupnya harum seperti senyum yang mengering dibibirmu. Rasa yang terkubur
muncul begitu saja, rasanya lelah hanya untuk mengutuk rasa cintaku ini. Bahkan
temanku mulai bosan ketika aku
mnceritakan aku mengagumimu. Kau takkan begitu saja mengerti mengapa aku
seperti ini, tak punya alasan mencintaimu, atas dasar apa aku juga enggan tahu.
Kini waktu semakin menyiksa
ketika aku terjebak dalam lubang yang kubuat sendiri, terjerumus tak bisa
keluar, lelah mencoba, gagal, mencoba lagi, aku terpendam dalam disini dimana
aku tidak lagi mendapatkanmu ada diantara kehidupanku.
Kau pasti merindukanku juga
bukan?
Menelisik kedetail kehidupanmu,
aku kesal dengan cinta luguku ini. Sifatku bertabrakan jauh darimu. Entah harus
bagaimana lagi, Harus apa lagi. Aku sendiri belum menemukan jurus terjitu untuk
berhenti mencarimu, rasa yang tak bisa lepas dari makhluk yang terhempas ini,
menerima mesti hati tak bisa menerima. Lihatlah aku disini, haruskah ini
terjadi???
Semoga hatiku yang menebak ini
selalu benar, kau benar-benar mencintaiku, selalu mencari aku, mencuri
pandangan untuk tetap mengerti aku ini. Lihatlah Aku disini dan aku tetap
disini. Setiap kali mengharap disitu kau ada, mengenang jejak yang kau
tinggalkan disisiku, itu kau, senyum yang membuat aku pertama kali mengagumimu.
Dosakah aku?
Kau tahu, ketika aku mulai
memutar lagu galau malam ini, aku selalu berkhayal kau hadir disini. Sedang apa
kau? Seharusnya malam ini kau sedang menikmati atap kamarmu yang disesaki
beberapa nyawa, sekedar melamun, mengirup gelondongan tembakau, ataukah sama
denganku menikmati secangkir kopi hitam berteman aroma wangi lavender. Kau
pastilah belum cukup waktu untuk tidur di awal malam. Tubuhmu kurus, apa kau
sakit? Aku tidak pernah berharap kau sama denganku berpenyakitan, Tidak jangan
kau buat dia seperti aku ini. Aku hanya ingin memandangmu ketika kau tengah
asik dengan duniamu, menimatinya, murah senyum tanpa wajah kusutmu yang
mengerikan itu.
Apa Kau masih mengingatnya?
Awal percakapan denganku? Aku
sudah lupa rasanya membincangkan hal bodoh ini denganmu. Andai kudapat memutar
waktu, semuanya tidak akan pernah terjadi, yakinlah kau akan bahagia denganku,
denganku, denganku,,, ahh bodoh sekali aku ini, berharap tidak boleh
muluk-muluk bukan? Kalau bukan jodoh ya diikhlaskan saja semoga kelak bahagia
tercukupi kehidupannya.
Aku ingin menitipkan sedikit
pesan untukmu boleh?
Aku harap kau mengurangi tidup
pagimu, aku harap kau mengurangi kepulan asap, aku harap kau selalu jaga
kesehatan, aku harap,,,, aku harap,,,aku harap rasaku sama dengan rasamu.
Tentunya Rasa Coklat Manis Ala ku
Sendiri,,, Ini Flashback dari cerita teman sebangku,,, jam kosong, tentunya
paling nikmat nulis sambil curhat. Jadi dech cerpen abal-abal…
jangan cuman dilihatin doang dong.
comment yukz :-)