Monday, 24 November 2014

Cerpen Abal-abal


Assalamu’alaikum,,,
Semoga Allah selalu memberkahi setiap kehidupanmu seperti nama yang kini melekat dinadimu. Apa kabar? Bagiku sekedar menyapa kabarmu ditulisanku ini cukup mengubur keinginan untuk tidak lagi berharap. Sayangnya ketika malam ini aku menyedu kopi hitam kesukaanku, menghirupnya harum seperti senyum yang mengering dibibirmu. Rasa yang terkubur muncul begitu saja, rasanya lelah hanya untuk mengutuk rasa cintaku ini. Bahkan temanku  mulai bosan ketika aku mnceritakan aku mengagumimu. Kau takkan begitu saja mengerti mengapa aku seperti ini, tak punya alasan mencintaimu, atas dasar apa aku juga enggan tahu.
Kini waktu semakin menyiksa ketika aku terjebak dalam lubang yang kubuat sendiri, terjerumus tak bisa keluar, lelah mencoba, gagal, mencoba lagi, aku terpendam dalam disini dimana aku tidak lagi mendapatkanmu ada diantara kehidupanku.
Kau pasti merindukanku juga bukan?
Menelisik kedetail kehidupanmu, aku kesal dengan cinta luguku ini. Sifatku bertabrakan jauh darimu. Entah harus bagaimana lagi, Harus apa lagi. Aku sendiri belum menemukan jurus terjitu untuk berhenti mencarimu, rasa yang tak bisa lepas dari makhluk yang terhempas ini, menerima mesti hati tak bisa menerima. Lihatlah aku disini, haruskah ini terjadi???
Semoga hatiku yang menebak ini selalu benar, kau benar-benar mencintaiku, selalu mencari aku, mencuri pandangan untuk tetap mengerti aku ini. Lihatlah Aku disini dan aku tetap disini. Setiap kali mengharap disitu kau ada, mengenang jejak yang kau tinggalkan disisiku, itu kau, senyum yang membuat aku pertama kali mengagumimu. Dosakah aku?
Kau tahu, ketika aku mulai memutar lagu galau malam ini, aku selalu berkhayal kau hadir disini. Sedang apa kau? Seharusnya malam ini kau sedang menikmati atap kamarmu yang disesaki beberapa nyawa, sekedar melamun, mengirup gelondongan tembakau, ataukah sama denganku menikmati secangkir kopi hitam berteman aroma wangi lavender. Kau pastilah belum cukup waktu untuk tidur di awal malam. Tubuhmu kurus, apa kau sakit? Aku tidak pernah berharap kau sama denganku berpenyakitan, Tidak jangan kau buat dia seperti aku ini. Aku hanya ingin memandangmu ketika kau tengah asik dengan duniamu, menimatinya, murah senyum tanpa wajah kusutmu yang mengerikan itu.
Apa Kau masih mengingatnya?
Awal percakapan denganku? Aku sudah lupa rasanya membincangkan hal bodoh ini denganmu. Andai kudapat memutar waktu, semuanya tidak akan pernah terjadi, yakinlah kau akan bahagia denganku, denganku, denganku,,, ahh bodoh sekali aku ini, berharap tidak boleh muluk-muluk bukan? Kalau bukan jodoh ya diikhlaskan saja semoga kelak bahagia tercukupi kehidupannya.
Aku ingin menitipkan sedikit pesan untukmu boleh?
Aku harap kau mengurangi tidup pagimu, aku harap kau mengurangi kepulan asap, aku harap kau selalu jaga kesehatan, aku harap,,,, aku harap,,,aku harap rasaku sama dengan rasamu.
Tentunya Rasa Coklat Manis Ala ku Sendiri,,, Ini Flashback dari cerita teman sebangku,,, jam kosong, tentunya paling nikmat nulis sambil curhat. Jadi dech cerpen abal-abal…

jangan cuman dilihatin doang dong.
comment yukz :-)