Setiap perjalan pastilah memiliki resiko tersendiri. Perjalanan berpetunjuk maupun perjalanan yang sesuai kehendak hati. Jalan sebagai pengantar menuju diri kita yang lebih baik. Jalan yang ditentukan oleh orang tua maupun jalan kebebasan. Setelah aku keluar dari sarangku nanti, aku harus memilih diantara dua jalan tersebut. Jalan yang mempunyai resiko besar tersembunyi. Aku tidak tahu resiko besar apa yang menanti jalanku. Aku tidak ingin dianggap durhaka dengan orang tua tapi aku juga ingin melalui jalan kebebasan. Aku harus memilih mana?
Aku ingin meraih pendidikan tinggi untuk merubah nasibku, nasib kedua orang tuaku, juga nasib masa depanku nanti. Maafkan aku Bapak, Ibu, aku ingin melalui jalan kebebasan ini dengan ridhomu, agar langkahku ringan, urusanku dipermudah dengan keikhlasanmu melepaskan anak perempuanmu berkelana dengan ilmu pengetahuan. Kelak jika Allah mengijinkan, akulah yang akan membuat bapak ibu tersenyum bangga telah mengiringi langkah anak perempuanmu sukses.
Aku ingin meraih pendidikan tinggi untuk merubah nasibku, nasib kedua orang tuaku, juga nasib masa depanku nanti. Maafkan aku Bapak, Ibu, aku ingin melalui jalan kebebasan ini dengan ridhomu, agar langkahku ringan, urusanku dipermudah dengan keikhlasanmu melepaskan anak perempuanmu berkelana dengan ilmu pengetahuan. Kelak jika Allah mengijinkan, akulah yang akan membuat bapak ibu tersenyum bangga telah mengiringi langkah anak perempuanmu sukses.
Maafkan anakmu bapak ibu, anak perempuanmu ini mencoba jalan kebebasan
untuk membahagiakan masa tua engkau. Aku tidak ingin seperti anak
perempuan lainnya, yang memutuskan berhenti selepas SMP ataupun SMA. Aku
yang akan merubah wajah keluarga sederhana kita dengan pendidikan
mapan. Walaupun keluarga kita tetap miskin, setidaknya keluarga kita
berpendidikan. Aku yang akan merubah masa depan cucu-cucumu kelak.
Bapak, Ibu ijinkanlah jalan kebebasanku ini berbicara, meyakinkan engkau
bahwa aku harapanmu untuk bahagia. Jika Allah mengijinkan aku sukses,
aku ingin engkau bapak ibuku mengunjungi baitullah dengan keringatku,
hasil pendidikan yang telah engkau iringi do'a juga keridhoan. Aku akan
buktikan kepada tetangga rumah, bahwa miskin harus bependidikan. Aku
ingin buktikan kesuksesanku dengan ilmu pengetahuan. Ya Allah, jika
ENGKAU menghendaki hamba-Mu ini sukses, maka pa njangkanlah umur bapak
ibuku sampai aku dapat menghantarkan langkah kakinya menuju rumah-Mu,
rumah yang diidam-idamkan
Tulisan ini reques dari teman sebangku yang sedang galau dengan lingkungannya. Tulisan ini juga cerminan dari diri saya yang problematika hampir sama dengan teman sebangku. Untuk temanku semoga tulisan ini mempercerah hati juga jalanmu. Selam berjuang meraih kebahagiaan teman. Aku mendukung yang terbaik.
jangan cuman dilihatin doang dong.
comment yukz :-)