Saturday 28 February 2015

Perjalanan Panjangku

Senja dipergantian selasa ini dipenuhi suara hujan, bernyanyi tanpa irama yang pasti. Siluet mentari tenggelam dicakrawala tak nampak mempesona, sedang ditutupi pekatnya mendung hitam. Persis waktu itu aku terbaring ditempat ini, dengan peluh membanjiri anakan sungai, meluap kemana-mana, dan aku sedang membangun bendungan irigasi hati, mempersiapkan kanal-kanal kecil untuk menampung sekaligus tempat  berjalannya air menuju tanah yang mengering. Perjalanku jauh pun terjal berbatu kerikil juga berpasir didasar kanal. Terkadang aku juga terjebak diantara keduanya. Aku akan mencoba sekuat tenaga, gagal mencoba lagi sampai Tuhan mengijinkan aku berhasil.

Perjalanan panjangku pun juga rumit, ku lewati dengan sabar, ikhlas juga bersyukur yang setiap hari ku tambah intensitasnya. Pertanahan kering kini mulai nampak hidup kembali, ditumbuhi tumbuhan perdu juga semak belukar menghijau. Air inilah gunanya kehidupan persis seperti hati berperasaan akan menumbuhkan tunas pada tempat dan waktu yang tepat.

8 siulan manis

WEHHHH .... katanya2 bgus sekali ...
sy aja belum bisa membuat kosakata yg kek bgtu loh ...hehe :)

Salam Sukses Mulia buat Dewi ..

biasa saja kogk mas, ini juga lagi belajar.
hehe :-)

aku larut dalam untaian kata yang penuh makna, kiranya dwi nur fitriana yang menuliskannya. Entah tinta apa yang dipakainya, hingga mampu melelehkan air mata. :0

haha bisa saja mbak yuni :-)
tapi, terima kasih atas pujiannya mbak :-)

itulah yang namanya proses kehidupan ya...hehhe

ya mbak, proses kehidupan yang butuh proses :-)
hehe

jangan cuman dilihatin doang dong.
comment yukz :-)