Senja dipergantian selasa ini dipenuhi suara hujan, bernyanyi tanpa
irama yang pasti. Siluet mentari tenggelam dicakrawala tak nampak
mempesona, sedang ditutupi pekatnya mendung hitam. Persis waktu itu aku
terbaring ditempat ini, dengan peluh membanjiri anakan sungai, meluap
kemana-mana, dan aku sedang membangun bendungan irigasi hati,
mempersiapkan kanal-kanal kecil untuk menampung sekaligus tempat
berjalannya air menuju tanah yang mengering. Perjalanku jauh pun terjal
berbatu kerikil juga berpasir didasar kanal. Terkadang aku juga
terjebak diantara keduanya. Aku akan mencoba sekuat tenaga, gagal mencoba lagi sampai Tuhan mengijinkan aku berhasil.
Perjalanan panjangku pun juga rumit, ku lewati dengan sabar, ikhlas juga bersyukur yang
setiap hari ku tambah intensitasnya. Pertanahan kering kini mulai nampak
hidup kembali, ditumbuhi tumbuhan perdu juga semak belukar menghijau.
Air inilah gunanya kehidupan persis seperti hati berperasaan akan
menumbuhkan tunas pada tempat dan waktu yang tepat.
8 siulan manis
WEHHHH .... katanya2 bgus sekali ...
sy aja belum bisa membuat kosakata yg kek bgtu loh ...hehe :)
Salam Sukses Mulia buat Dewi ..
biasa saja kogk mas, ini juga lagi belajar.
hehe :-)
aku larut dalam untaian kata yang penuh makna, kiranya dwi nur fitriana yang menuliskannya. Entah tinta apa yang dipakainya, hingga mampu melelehkan air mata. :0
haha bisa saja mbak yuni :-)
tapi, terima kasih atas pujiannya mbak :-)
templatenya baru ya...
itulah yang namanya proses kehidupan ya...hehhe
ya mbak, proses kehidupan yang butuh proses :-)
hehe
ya mbak :)
jangan cuman dilihatin doang dong.
comment yukz :-)