Aku yang salah atau waktu yang salah?
Aku kembali teringat dirimu yang sedikit memberi pengertian lebih namun aku tidak tahu apa tujuanmu. Aku teringat, aku harus mendo'akanmu dengan kebahagiaan yang mengantarkan ke masa depan. Inisialmu masih sering kusebut, tapi tidak dengan namamu, karena aku takut pendampingku kelak bukan kamu. Walaupun saat ini aku berharapnya kamu.
Peluhku masih sempurna mengalir, mencerna setiap keinginan yang kuperjuangkan dalam do'a. Bagaimana bila aku tidak memperjuangkanmu?
Apa kamu akan memperjuangkan aku?
Pikiran meracuni sewaktu-waktu. Cahayamu selalu nampak terang diantara kebimbanganku. Perasaanku juga demikian, dia terbang disudut pemikiran tentangmu. Aku masih terombang-ambing termakan harapan besarku, semoga sanggup menaklukkan ombak lautan. Aku berlayar dengan kapal besar, menemukan dermaga eksotik yang tak terurus. Aku menyandarkan kapalku pada ikatan dermagamu. Mengistirahatkannya pada papan dermaga yang telah kau sediakan. Pohon nyiur bersorak bahagia, namun tidak dengan dermaga yang tetap diam tanpa penjelasan. Aku akan melepas jangkar jika kau tak mengijinkan tinggal, tapi keeksotikanmu punya ikatan tersendiri menahanku pergi. Aku yang menali kapalku sendiri, tali yang mungkin bukan keinginanmu. Aku sendiri, tapi aku kokoh dengan tali ditiang dermagamu. Perjalanku jauh aku ingin selamanya tinggal didermagamu. Jikalau kau mengijinkan, aku akan membersihkan dermagamu, menambah pot-pot dengan bunga warna warni, agar dermagamu nampak hidup walau hanya dengan aku. Aku yang akan rutin menyirami bunga itu hingga mekar harum. Berharap hanya aku, kapal yang tertambat didermagamu, tidak ada kapal lain yang menujumu. Tapi mengapa dermaga tak kunjung bicara, kau ini menanti siapa?
Aku masih disini untuk setia, jangan ada yang mendekat didermaga yang telah aku ikatkan dengan kapalku. Aku akan merawat dermaga sampai dia mau bicara, tetap menjaga tanpa banyak tanya.
Akhirnya kau bicara, dan kau tidak tahu harus bagaimana. Memutuskan hal yang sulit bagimu. Membiarkanku pergi atau tetap tinggal adalah hal tersulitmu.
Aku kembali teringat dirimu yang sedikit memberi pengertian lebih namun aku tidak tahu apa tujuanmu. Aku teringat, aku harus mendo'akanmu dengan kebahagiaan yang mengantarkan ke masa depan. Inisialmu masih sering kusebut, tapi tidak dengan namamu, karena aku takut pendampingku kelak bukan kamu. Walaupun saat ini aku berharapnya kamu.
Peluhku masih sempurna mengalir, mencerna setiap keinginan yang kuperjuangkan dalam do'a. Bagaimana bila aku tidak memperjuangkanmu?
Apa kamu akan memperjuangkan aku?
Pikiran meracuni sewaktu-waktu. Cahayamu selalu nampak terang diantara kebimbanganku. Perasaanku juga demikian, dia terbang disudut pemikiran tentangmu. Aku masih terombang-ambing termakan harapan besarku, semoga sanggup menaklukkan ombak lautan. Aku berlayar dengan kapal besar, menemukan dermaga eksotik yang tak terurus. Aku menyandarkan kapalku pada ikatan dermagamu. Mengistirahatkannya pada papan dermaga yang telah kau sediakan. Pohon nyiur bersorak bahagia, namun tidak dengan dermaga yang tetap diam tanpa penjelasan. Aku akan melepas jangkar jika kau tak mengijinkan tinggal, tapi keeksotikanmu punya ikatan tersendiri menahanku pergi. Aku yang menali kapalku sendiri, tali yang mungkin bukan keinginanmu. Aku sendiri, tapi aku kokoh dengan tali ditiang dermagamu. Perjalanku jauh aku ingin selamanya tinggal didermagamu. Jikalau kau mengijinkan, aku akan membersihkan dermagamu, menambah pot-pot dengan bunga warna warni, agar dermagamu nampak hidup walau hanya dengan aku. Aku yang akan rutin menyirami bunga itu hingga mekar harum. Berharap hanya aku, kapal yang tertambat didermagamu, tidak ada kapal lain yang menujumu. Tapi mengapa dermaga tak kunjung bicara, kau ini menanti siapa?
Aku masih disini untuk setia, jangan ada yang mendekat didermaga yang telah aku ikatkan dengan kapalku. Aku akan merawat dermaga sampai dia mau bicara, tetap menjaga tanpa banyak tanya.
Akhirnya kau bicara, dan kau tidak tahu harus bagaimana. Memutuskan hal yang sulit bagimu. Membiarkanku pergi atau tetap tinggal adalah hal tersulitmu.
3 siulan manis
sabar..sabar mba xixixiii .... jangan patah Hati :)
his,,hiks,, terlanjur
hiks hiks terlanjur pak guru :-)
jangan cuman dilihatin doang dong.
comment yukz :-)