Aku sedang berdiri menatap sang fajar yang mulai melangkah tertindas
waktu. Berdiri untuk mengenali kehadiran-Nya. Sunyi, sepi dan semua
makhluk-Nya sedang bertasbih memuji Allah.
Aku tidak terpaksa melakukannya, teringat pesan Laki-laki yang membuat
jiwa ini ketar-ketir mendengar gertakannya. Tidak pernah berani
menanggis dihadapannya kecuali tak kuasa. Mematuhi nasihatnya adalah
keadaan yang membuat hidup ini mudah, walau tidak semua nasihat aku
patuhi. Mendengarkan dia bicara sebagai pencerahan merupakan kesenangan
tersendiri untuk laki-laki ini.
Laki-laki yang mencintai perempuan dengan kekurangannya, dengan
kekurangan akalnya, pun kekurangan sifatnya. Aku ingin mendapatkan
laki-laki seperti itu, tapi tidak dengan suara gertakannya yang membuat
mata ini lelah menangis. Mata yang meniggalkan bekas merah dengan
keadaan sembab. Aku adalah putrimu yang teramat cengeng untuk menjawab
nada tinggimu, putrimu yang tidak pandai memahamimu juga keadaanmu.
Inilah aku dengan seluruh kekuranganku. Aku putrimu yang mudah tergores batinnya, mudah bersedih dengan teguranmu dan aku masih sama menyayangimu.
Aku mengucapkan banyak terimakasih untuk laki-laki yang senantiasa
mengarahkan dalam do'a serta tindakannya. Walaupun kami terpisah secara
fisik tapi batin kami selalu menyatu.
Laki-laki ini adalah bapakku. Terimakasih bapakku, semoga Allah senantiasa menjaga lahir dan batinmu.
jangan cuman dilihatin doang dong.
comment yukz :-)