Kejadian Yang Membuatku Hampir Menghadap Illahi

Hari ini aku sempurna mengingat kejadian tahun lalu yang hampir membuatku menghadap Illahi.
Hari jum'at Bulan September 2013, aku mengikuti kegiatan perkemahan Diklat Osis di Madrasah. Pagi hingga siang keadaanku sehat. Matahari condong kebarat, fisikku melemah. Aku masih sanggup mengikuti beberapa kegiatan seperti mendirikan tenda, upacara pembukaan dan yang terakhir setengah jalan di acara Sarasehan.

Kakak kelas mendekatiku, dia menyuruhku istirahat karena tak tega melihat tubuhku yang lesu, wajahku menganga, mataku merah. Aku merasa diperhatikan sosok perempuan yang samar disudut mata ini.

Aku dipapah menuju kesekertariatan, isirahat tiduran. Tubuhku sedang diperiksa ibu guru, dahi, leher juga badanku panas tinggi. Selimutku tak terkira jumlahnya, dari sajadah, jarik juga jaket menutupi tubuh ini.

Sepanjang malam tertidur lelap, terpengaruh obat penurun demam.
Keesokan harinya aku merasa fisikku benar-benar drop, terjatuh di tempat perkemahan. Keesokan harinya aku terpaksa dipulangkan untuk menghindari keadaan yang tidak diinginkan. Sesampainya dirumah aku terjatuh tak sadarkan diri. Lima belas menit aku terlelap tak tau keadaan. Bangun berdiri mencari tempat lebih baik untuk istirahat. Kondisiku semakin memburuk.

Minggu sekitar pukul 11 siang, aku dipapah bapak menuju puskesmas terdekat. Makan tidak selera tidur tidak nyaman. Semuanya tidak berasa membaik. Aku berada dipuskesmas hanya satu malam, itupun berasa panjang. Banyak saudara yang terenyuh mendengarkan anak yang biasanya sehat. Satu dua membawa buah tangan untuk sekedar membahagiakanku.

Tempat perkemahan. Keesokan harinya aku terpaksa dipulangkan untuk menghindari keadaan yang tidak diinginkan. Sesampainya dirumah aku terjatuh tak sdarkan diri. Lima belas menit aku terlelap tak tau keadaan. Bangun berdiri mencari tempat lebih baik untuk istirahat. Kondisiku semakin memburuk.