Gerimis mengembun membasahi dedaunan pagi. Siluet matahari tak nampak
nyata dari kejauhan. Tersamarkan oleh kabut pagi. Seperti perasaan yang
sedang aku tutupi dengan keragu-raguan.
Aku mengengam angin yang tidak tersentuh, tidak pula nampak
digengamanku. Angin yang membawaku untuk selalu mencari dengan ketiadaan
rupaannya. Angin yang dengannya aku mencari kepastian perasaanmu.
Aku ragu dengan keberanianmu mencintaiku, keraguan yang menghentikan
langkah namun kau tak berbuat apa-apa. Kau yang seolah-olah tidak tahu
pemberhentianku, acuh datang juga pergi secara mendadak.
Kau tahu keberadaanku namun kau enggan memastikan perasaanmu.
Cinta ini ilmu peluang seperti halnya matematika. Kau yang pandai
mencari peluang dicelah yang akhirnya memudar, kau ada dikala itu,
sampai saat inipun kau masih ada diruang yang sama. Digengam tanganku,
mendayung dengan semilir kesejukan. Gengamanku tidak pernah nampak ada
kamu, tapi gengamanku merasakan perlunya kamu. Aku yang merasa bersamamu
setiap waktu. Apakah angin ini perasaanmu? Perasaan yang sama ragunya dengan
pemikiranku. Angin yang membuatku terusik namun tidak berani
memainkannya. Aku yang kau tinggalkan dengan sejuta kerinduan, kerinduan
untuk memastikan dari mana arah datangmu, aku merasa perlu mengengammu,
perlu kepastianmu.
Angin bernama perasaan. Diantara kemungkinan hidup, aku ingin
memungkinkan perasaanku denganmu. Siapa tahu Tuhan menjodohkan kita,
angin. Memejamkan mata, memikirkan kelanjutan cerita dari perjalananmu
digegamanku. Mengada-ada untuk sekedar membuat bahagia walau tidak
nampak nyata.
Aku mencari jawaban di samudra, kamu ada disana. Aku mencari jawaban di
jajaran pegununggan, kamu ada disana. Aku mencari jawaban di kamar
tidurku, kamu ada disana. Aku mencari dihatiku, kamu ada disana namun
dalam bentuk berbeda. Bentuk yang jika Tuhan menghendaki, selamanya akan
sama.
Bagaimana dengan anginmu?
Apakah sama denganku?
Anginku sedang sendiri membentuk jalinan untuk menujumu. Suatu saat nanti jika Tuhan mengijinkan kita akan berrtemu.
jangan cuman dilihatin doang dong.
comment yukz :-)