Sunday 25 October 2015

Untuk Bapakku

Senja telah menjingga, dengan air yang lebih sering turun dari hujan Januari. Untuk laki-laki cinta pertamaku, Bapak. Jika masih terus diijinkan Tuhan, aku ingin menemani tuanya hingga tak berbekas. Aku ingin menemuinya berpakaian putih, berjalan mengelilingi kotak hitam pusatnya bumi ini. Aku ingin sujud bersama dalam satu waktu, rindu menjadi makmummu. Bapak, anak gadismu ini ternyata begitu rapuh. Bapak, aku mengenali Islam pertama dari bibirmu. Adzan ditelingaku. Terimakasih bapak, untuk waktu yang selalu bapak luangkan dikala sibuk. Terimakasih, bapak telah mengijinkan aku belajar dewasa. Terimakasih bapak atas rizki yang selalu diusahakan halal untukku. Terimakasih bapak untuk doa-doa diwaktu malam yang tak pernah lelah menengadah. Terimakasih bapak atas keridhoannya untuk menegur, menasehatiku. Aku begitu rapuh Bapak. Terimakasih bapak atas kecupan manis disetiap kepulanganku. Aku ingin selalu mencium pipi bapak, pipi mamak, pipi mbah kakung, pipi mbah uti ketika pulang. Aku mencintai kalian.

jangan cuman dilihatin doang dong.
comment yukz :-)