#30HariBersama Jatuh Cinta Dengan Patah Hatiku Part 5

Mata air tidak pernah kering tanpa perantara waktu, tidak pernah meluap tanpa perantara waktu.

Seperti inikah dirimu juga diriku. Dirimu yang ketika aku pergi kau memutuskan datang. Ketika aku memutuskan melangkah, kau memutuskan kembali. Ketika kau memutuskan keselatan aku memutuskan keutara begitupun sebaliknya.

Kita, bukankah setiap hari melewati ruang yang sama, tempat juga jalan yang terinjak kakiku setiap hari. Tapi kita sedikitpun belum dipertemukan berpapasan. Saling berjabat tangan juga berucap kabar. Kita, yang sejengkal pun belum diijinkan beriringan walau jarak jauh. Kita, yang sewaktu pun belum dipertemukan lebih dekat. Belum pernah, padahal kita satu ruang juga satu waktu.

Untukmu, putaran waktu kupersembahkan penuh kepadamu, putaran waktu yang membuat kita bertemu dalam detik yang sama. Gengamlah putaran waktuku, bersama itu pula aku mengengam putaran waktumu. Karena hanya waktulah yang mampu menjawab ketidaksengajaan yang pernah kita lalui.

Ketidaksengajaan yang membuat kita mengenal juga mengenang. Ketidaksengajaan yang selalu punya cerita bersama kita, karena bersamaan dengan itu kita jadi tahu, bahwa hidup ini penuh teka-teki yang hanya bisa dipecahkan oleh waktu.

Seperti pertemuan siang ini denganmu. Kita tidak benar-benar bertemu, kau berada diarea selatan dan aku timur. Jauh sekali dari tujuanmu, tapi aku sempat melihatmu walaupun tidak denganmu.

Semoga, esok atau lusa kita dipertemukan dalam satu putaran waktu. Waktu yang membuat kita kembali.